#53: NusantaRanger

Halo.

*bersihin sarang laba-laba*

Tahu-tahu udah akhir tahun saja ya. Gimana 2013? Gimana resolusi dan mimpi-mimpi kalian? Sudah ada yang tercapai? Apapun itu, semoga semuanya baik-baik saja ya.

Anyway, tahun ini saya nggak menulis resolusi atau mimpi muluk-muluk; tapi ringkasan 2013 saya dalam satu kalimat: Awal tahun patah hati, akhir tahun hepi. Cie gitu.

Setelah dapet kekasih yang menenangkan dan menyenangkan, akhir tahun ini saya diajak bergabung dalam suatu proyek yang sangat keren. Nama proyek itu sesuai judul postingan ini: NusantaRanger.

JENG! JEENG!!

*flashback, Agustus 2013*

Alkisah, seorang pemuda bernama Shani Budi merasa geregetan dengan proyek superhero tokusatsu bernama Bima Satria Garuda. Dia sudah antusias mengikuti perkembangannya sejak Reino Barack mengumumkan konsep, desain karakter, monster dan lain-lainnya. Yak. Sudah lama sekali anak-anak Indonesia nggak punya sosok hero yang bisa dibanggakan dan jadi panutan.

Serial –dengan nama Indonesia banget– yang diharapkan bisa meledak itu ternyata berjalan dengan terseok-seok. Cerita yang memusingkan, dialog yang awkward dan berbagai keganjilan di BSG membuat Bung Shani semacam berkernyit, “Kalau kayak gini sih gue juga bisa bikin!”

Akhirnya dia pun mencoret-coret ide suatu kelompok superhero –dan karena menyukai Super Sentai (atau dalam versi barat; Power Rangers) maka dengan iseng dia beri nama: ‘Nusantaranger’ ~obviously, gabungan dari Nusantara dan Ranger. Di twitter, Shani melempar ide itu dengan hashtag #NusantaRanger. Ternyata, teman-teman menanggapi dengan antusias. Dari celetukan, obrolan, samberan twit yang ada ~akhirnya terbentuklah konsep dasar dari NusantaRanger:

5 pemuda Indonesia dengan kekuatan khusus dari lima pulau besar di Indonesia untuk melawan entitas jahat yang ingin menguasai Marcapada.

BEEEUH.

Dalam waktu yang cukup singkat, ide Shani menggelinding seperti bola salju–ah, tidak, bayangkan bola salju yang meluncur dan dalam perjalanannya didorong oleh banyak orang. Gimana tuh? Heuhe.

Trus kamu ngapain, Mas?

Nah, saya. Saya awalnya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang antusias mengikuti perkembangan NusantaRanger. Waktu itu cuma sebagai penikmat dan supporter saja; mengomentari konsep, mengagumi desain-desain monster dan nyeletuk menyemangati “Keren, Bung! Lanjutkan!”

Kemudian…

*flashback September – Oktober 2013*

Bung Shani akhirnya sudah dapet tim yang akan ngurus NusantaRanger. Oh ya, NusantaRanger tidak/belum dirilis dalam bentuk serial TV live action gitu ~karena produksinya bakal membutuhkan biaya yang tinggi dan waktu yang tidak sebentar. Daripada proyek menarik itu hanya mentok di wacana twitter, maka sebagai permulaan, Shani dkk memutuskan untuk merilis NusantaRanger dalam bentuk komik, media yang visual dan cukup mudah untuk direalisasikan. Chapter satu akan dirilis 1 Januari 2014.

Btw, yang menggambar komiknya nanti adalah Sweta Kartika.

Iya. Swe-ta Kar-ti-ka.

(Jangan bilang kamu nggak pernah dengar namanya!)

Sampai mana tadi? Ohya. Komiknya nanti akan dirilis secara gratis di website, dan saat itu tim NusantaRanger baru sadar kalau belum punya desainer. Akhirnya, saya diajak bergabung dan dengan senang hati menyanggupi untuk ngurusin website, bikin logo dan beberapa konten visual seperti wallpaper dll. Senang! Buat desainer grafis; NusantaRanger adalah tantangan. Banyak gagasan yang bisa ditorehkan. #azeg

Segitu dulu cerita tentang NusantaRanger. Kalau mau tau lebih dalam tentang NusantaRanger, silakan buka websitenya. Kalau mau mengikuti perkembangannya di twitter bisa cek hashtag #NusantaRanger, atau follow @nusantaranger. Oia, dan jangan lupa like FB Page-nya sekalian.

[EDIT] Komik Nusantaranger sekarang udah sampai Chapter 10.